Konstruksi Jembatan Surobayan-Madukaran Tak Diragukan
Konstruksi Jembatan Surobayan-Madukaran Tak Diragukan
Konstruksi dan material Jembatan Surobayan- Madukaran yang saat ini tengah dikerjakan pembangunannya sesuai spesifikasi teknis (spek) yang ditentukan. Hal itu ditegaskan Bupati Pekalongan H Amat Antono belum lama ini.
Adanya pemberitaan di sejumlah media massa, terkait pembangunan jembatan Surobayan, Bupati meminta agar kita arif dan bijaksana dalam menyikapi hal tersebut. Harian tersebut memberitakan konstruksi awal berupa empat tiang tidak kokoh dan ambrol karena menggunakan besi bekas dan karatan.
Menyusul pemberitaan tersebut, Bupati kemudian mengkros-cek sebelum mengambil tindakan dengan menginstruksikan kepada pihak DPU didampingi Kabag Humas untuk mengecek ke lapangan. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui apakah konstruksinya atau penyangganya yang roboh, tutur Bupati Antono di ruang kerjanya Rabu (15/7). Pengecekan sudah dilakukan pada Selasa (14/7).
Dari hasil pengecekan di lapangan, dia mengakui empat tiang penyangga itu sempat roboh. Namun, robohnya empat tiang penyangga bukan dikarenakan konstruksinya yang lemah, melainkan karena adanya kesalahan teknis. Empat tiang utama jembatan tersebut semula dijadikan satu penyangganya, sehingga tidak kuat. Akhirnya ditata ulang dengan satu tiang satu penyangga. Saat ini sudah berdiri tegak dan siap untuk dicor, kata dia.
Bupati menjamin semua sudah sesuai spek. Konstruksi baru mau didirikan. Roboh juga bukan karena besinya karatan. Yang karatan bukan besi konstruksinya, namun penyangga konstruksinya dan penyangga itu bukan bagian dari konstruksi jembatan, jelasnya.
Untuk itu ia berterima kasih atas kepedulian seluruh pihak termasuk media yang telah ikut mengawasi proses pembangunan jembatan Surobayan. Namun dia juga berharap agar semua pihak bersabar dalam menilai, karena pembangunan jembatan baru dalam tahap awal.
Kita tunggu saja setelah pembangunan selesai. Di awal pelaksanaan, saat penandatangan MoU dengan pemenang tender saya sudah meminta dengan tegas agar pelaksanaan pembangunan senantiasa tepat waktu, tepat mutu, dan taat hukum, ungkapnya.
Antono menyatakan tidak segan untuk memberikan sanksi kepada pelaksana proyek yang melanggar spesifikasi teknis. Jika pelaksana proyek melanggar ketentuan spesifikasi teknis, tentu akan kami beri sanksi, ujar Bupati. Namun, dia optimistis, kejadian tersebut tidak akan menghambat target penyelesaian pembangunan jembatan selama 240 hari kalender dan Desember nanti jembatan sudah bisa dilalui.
Sebelumnya, proses pembangunan Jembatan Surobayan-Madukaran (Suromadu) menelan anggaran Rp 25,520 miliar menuai kritisi. Pasalnya besi untuk tiang pancang sempat ambruk pada beberapa hari lalu.
Share This
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Designed By Blogger Templates
Tidak ada komentar:
Posting Komentar