Asal Usul Ukuran Meter

Asal Usul Ukuran Meter


Ukuran "satu kaki" berarti kurang lebih sama dengan panjang satu kaki seorang laki-laki. Bagaimana menentukan panjang satu meter?

Konstitusi Amerika memberi Kongres kekuasaan untuk menyeragamkan satuan-satuan baku berat dan bagi ukuran lain. Dahulu, hampir tak ada keseragaman di antara koloni-koloni Inggris yang berbeda di Amerika atau bahkan di antara negeri-negeri berbeda di Eropa dan di Asia. Contohnya, Raja Henry I secara pribadi menggunakan hidung dan jempolnya untuk menetapkan standar satuan panjang yang disebut satu yard, namun negara lain tidak menggunakannya.

Bangsa-bangsa Asia pasti penasaran, apakah ukuran satu kaki memang benar-benar sama dengan panjang kaki manusia. Kebanyakan ribut-ribut untuk menyeragamkan sistem pengukuran berawal dari Prancis. Pada tahun 1790, selama Revolusi Prancis, badan legislatif Prancis meminta lembaga ilmu pengetahuan Prancis menyediakan standar yang sama untuk berat dan ukuran-ukuran lain. Sebuah panitia khusus dengan cepat menanggapi, mendesak agar lembaga tersebut menerima sistem desimal sebagai solusi yang paling sederhana sekaligus paling enak diterapkan.

Sebuah panitia khusus berikutnya mengusulkan agar ukuran dasar untuk panjang dalam sistem tersebut harus merupakan bagian dari keliling bumi: satuan yang setara dengan satu per sepuluh juta panjang sebuah kuadran meridian bumi (atau dengan kata lain, satu per sepuluh juta sebuah busur yang menyatakan jarak antara khatulistiwa dan kutub utara). Satuan ini belakangan diberi nama metre, dari kata Yunani metron yang berarti "ukuran."

Meter menjadi landasan untuk ukuran-ukuran lain, sebagaimana dijelaskan oleh Valerie Antoine, direktur eksekutif U. S. Metric Association, Inc.: Satuan massa dahulu diturunkan dari kubus yang dibuat menggunakan bagian dari satuan panjang ini kemudian diisi dengan air (dengan demikian gram menjadi massa satu sentimeter kubik air pada temperatur ketika kerapatannya maksimum).

Teknik yang sama juga digunakan untuk membakukan ukuran kapasitas. Dengan cara ini, standar panjang, massa, dan kapasitas, semuanya diturunkan dari ukuran tunggal, yang sampai kapan pun dapat dibuat kembali karena sifatnya yang alami, saling berhubungan dengan tepat, dan menggunakan sistem desimal agar nyaman digunakan.

Sistem metrik pada awalnya tidak sampai keluar dari Prancis, tetapi karena kekakuan dan kebakuannya, belakangan sistem ini diminati oleh kalangan ilmuwan dan insinyur di seluruh dunia. Tidak banyak yang sadar bahwa sejak tahun 1866, berdasarkan Act of Congress, ada "kewajiban bagi siapa pun di Amerika Serikat untuk menggunakan satuan berat dan ukuran lain berdasarkan sistem metrik dalam semua kontrak, kesepakatan, atau dokumen pengadilan. "

Menginjak abad kedua puluh, supremasi sistem metrik terwujud di kalangan negara-negara maju. Kemajuan dalam bidang alat ukur yang presisi membuat definisi awal untuk meter terlalu merepotkan. The "Treaty of the Meter," kesepakatan tahun 1875, menetapkan mekanisme untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem metrik, dan tujuh belas negara, termasuk Amerika Serikat, bergabung dalam "Konvensi Metrik" itu.

Sejak 1893, meter telah didefinisikan sebagai panjang lintasan yang dilalui oleh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299.792.458 detik A (dengan kata lain, kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah 299.792.458 meter per detik). Karena kecepatan cahaya hampir mustahil berubah dalam waktu dekat, ilmuwan yakin bahwa meter sebagai standar pengukuran akan berumur panjang. Valerie Antoine secara halus mengkritik kebiasaan orang Amerika mengeja satuan ini dengan "meter," sementara negara-negara berbahasa Inggris lain mengeja satuan ini dengan "metre."

Sumber : Dafid Fieldman “Why Do Clocks Run Clockwise”.

Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Designed By Blogger Templates